Minggu, 31 Januari 2010

NASI GORENG ABAH MAKNYUS...!!!


Kota probolinggo adalah kota yang banyak menyimpan banyak keunggulan. Terutama jika kita berbicara kuliner. Beraneka ragam jenis makanan tersaji dan tersedia di Kota Probolinggo ini. Sebut saja penjual Nasi Goreng, dari Nasi Goreng ala duk duk hingga restoran pasti memiliki menu spesialnya masing-masing.

Sebenarnya kita turut berbangga bahwa Kota Probolinggo memiliki menu spesial nasi goreng seperti yang dibuat oleh Abah Edy. Warung yang digelar hanya dengan ala kadarnya tidak membuat kenikmatan menu yang dibuat abah berkurang.bagaimana tidak rasa, menurut karyawan NUR AKAS rasa dari nasi goreng bikinan abah sangat beda sekali “gak ada duanya”katanya tegas.

Warung yang berdiri sejak tahun 2005 tanggal 17 februari ini memang tergolong unik dan menggoyang lidah. Beberapa langganannya rela untuk berantri ria menunggu hidangan dari abah edy hingga ada juga yang rela makan diluar karena tempatnya yang begitu sempit dan tidak cukup diisi lagi.

Menu yang bisa dipesan diwarung abah edy hanya ada 4 jenis saja, Nasi Goreng Abah, Mie Goreng Abah, Nasi Mawut Abah dan Mie Godok Abah. Menurutnya keistimewaan masakannya terletak pada komposisi bumbu yang pas. “Enaknya nasi goreng adalah terletak dari kematangan dan hanya Abah saja yang mampu membuat cita rasa makin sedap.

Perkembangan usaha yang meningkat adalah hasil jerih payah Abah beserta isrti dan anaknya yang selalu menemani dan membantunya berjualan. Omset jualan yang dimulai setelah magrib hingga jam 10 selalu ludes terjual. Abah perharinya mencapai 7 kg lebih nasi putih. Menu spesial nasi goreng yang abah buat sangat dinikmati dari berbagai kalangan. Peminat nasi goreng Abah Edy cukup beragam dari pegawai hingga anak-anak. Tidak luput juga warga sekitar yang sudah kecanduan untuk balik menikmati Nasgor ala Abah Edy.

Melihat hal ini pemerintah juga ikut memberikan kontribusi berupa bantuan peralatan untuk kelancaran usaha abah berupa pemberian 2 kompor gas. Harapannya dengan hal ini bisa memudahkan pelaku usaha dalam mengembangkan usahanya. Mudah-mudahan dengan usaha dan kinerja dari seluruh masyarakat kota probolinggo dapat memberikan semangat baru untuk pencitraan kota probolinggo di bidang kuliner.

J&J

Selasa, 26 Januari 2010



Dalam bidang pendidikan non akademik Kota Probolinggo mampu bersaing dengan kota lain hal ini terbukti dengan adanya beberapa sekolah yang meraih berberapa macam prestasi baik nasional maupun lokal. Salah satunya adalah SMAN 02 Kota Probolinggo ini (smada), dengan segudang inovasi dan kreativitas mampu meraih prestasi yang cukup memuaskan. Sekolah yang telah berhasil meraih Piala Adiwiyata 3 kali berturut-turut ini ternyata terus gencar untuk melakukan inovasi-inovasi baru yang dapat bermanfaat bagi sekolah dan seluruh lapisan masyarakat. Sebut saja program pendidikan berwawasan lingkungan yakni penanaman mangrove di sebagian pesisir pantai kota probolinggo, serta pembuatan Biopori dalam penanganan penanggulangan banjir dan pengolahan sampah organik dan plastik untuk didaur ulang menjadi kompos dan kerajinan tangan yang bernilai ekonomis.

Perjuangan Smada kota probolinggo patut dijadikan contoh bagi kita semua dalam melestarikan lingkungan. Alhasil SMAN 02 memiliki beberapa sekolah binaan yang berkaitan dengan Adiwiyata yakni : SMKN 1, SMPN 4, SMP 10, SD MANGUNHARJO 6, SMKN 4, MAN 2, SMKN 3 Kota Probolinggo dan SMP SUMBER ASIH Kabupaten Probolinggo.


Menurut pimpinan Smada “sekarang kami ingin mempersiapkan untuk meraih Adiwiyata Mandiri, artinya SMADA nanti sudah menjadi sekolah yang mandiri dan berbudaya lingkungan . sekalipun tidak diinstruksikan oleh pemerintah secara langsung, dengan mandiri SMAN 02 sudah memiliki inisiativ dalam membentuk kesadaran lingkungan. Salah satu persiapan yang dilakukan adalah pengiriman kelas 10 ke Seloliman kota Mojokerto (PPLH) untuk dilatih akan kesadaran lingkungan. Kemudian kelas 11 untuk implementasi mata pelajaran dikirim ke Sukapura desa sapikerep kaitannya dengan lingkungan. Anak-anak agar bisa mengalami secara nyata didaerah tertentu (SDA) tidak semudah didapat seperti didaerah kita. “Tidak hanya tau saja melainkan anak2 memiliki Orang tua Asuh, murid-murid dititipkan dikeluarga-keluarga. Jika orang tua asuhnya mencari air ya anak asuh (murid) harus ikut membantu juga mencari air....hampir mirip KKNlah... “tandas pimpinan Smada ini. Jadi ada hubungan antara masyarakat dengan murid-murid. Sehingga ada namanya “take n give, maksudnya murid mendapatkan pengalaman dari orang tua asuh (indungnya) sedangkan orang tua asuh juga mendapat input dari murid mengenai pentingnya pelestarian lingkungan. Selain turut membantu Orang tua asuh murid juga diberi tugas untuk membuat laporan. Jadi di siang hari mereka membantu indungnya dan malam harinya mereka mengerjakan laporan sehingga dapat dijadikan penilaian atas kerja dan pengalaman yang mereka dapat disana.

Penanaman mangrove juga salah satu program yang getol dilakukan oleh SMAN 02 beserta sekolah binaan lainnya. Setiap tahun mereka mengadakan study lingkungan dan menanam bibit mangrove di pesisir pantai kota probolinggo. Hal ini membuktikan eksistensi dunia pendidikan dalam membangun masyarakat yang berbudaya dan berwawasan lingkungan. Dengan momentum seperti inilah pemerintah khususnya dinas pendidikan beserta seluruh sekolah di kota probolinggo saling bekerja sama mendidik para murid agar mampu menjadi generasi penerus yang cinta akan lingkungannya. Dengan filosofi: "BERTINDAK SEKARANG, SEJAHTERA HARI ESOK" tim Adiwiyata SMADA berharap kegiatan ini dapat memberi konstribusi positif bagi lingkungan.
J&J



Segudang prestasi sudah ditorehkan Smada kota probolinggo baik dalam bidang akademik maupun non akademik. Salah satunya adalah dalam bidang karyailmiah. Beberapa kali kelompok KIR Smada (TwoSma) mampu menghasilkan prestasi yang gemilang.Kerja keras para guru dalam mendidik siswanya bisa dibilang sukses. Sriwahyuni panggilan akrab guru yang selalu membimbing kelompok murid smada dalam proses pembuatan karya ilmiah ini mengaku bahwa ” saya sangat senang dengan murid siswa dan siswi yang mau belajar terutama dalam pembuatan karya ilmiah.

Hasil karya ilmiah yang mendapatkan pringkat 1 sejawa-bali berawal dari para siswi smada yang ingin memanfaatkan potensi yang ada dalam rangka mengurangi tingkat pengangguran di Kota Probolinggo. Menurut mereka perlu dilakukan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dengan pengadaan UMKM Binaan Dinas Kelautan dan Perikanan dengan kelompok usaha kecil yang memiliki potensi pengolahan Sumber Daya Laut dan tergabung dalam satu organisasi, sekolah yang berorientasi pada Bidang Nautika dan Kelautan serta pengembangan Pendidikan Lingkungan Hidup Kelautan.

Oleh karena itu, dalam karya tulisnya mereka mengambil judul “Prospek Usaha Aneka Produk Olahan Hasil Laut sebagai Upaya Mengurangi Tingkat Pengangguran di Kota Probolinggo” dengan tujuan sebagai sarana peningkatan kreatifitas dan upaya untuk mengurangi tingkat pengangguran di Kota Probolinggo melalui pemanfaatan hasil laut.

Tidak hanya itu saja torehan prestasi lainnya yang dibuat oleh siswi smada adalah mengenai NARKOBA. Para siswi kelompok KIR smada (Two Sma) menjabarkan bahwasanya narkoba merupakan sesuatu yang dapat merusak moral dan menyebabkan rusaknya masa depan generasi muda. Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba yang sederhana namun berdampak positif yang sangat besar. Upaya yang paling mudah diterapkan untuk para generasi muda di Probolinggo diwujudkan dalam ”Free Young Generation From Drugs”. Upaya ini melibatkan kerja sama antara seluruh lapisan masyarakat dan lembaga hukum. Dengan adanya kerja sama yang baik antara seluruh lapisan masyarakat dan lembaga hukum diharapkan dapat membentuk generasi muda yang bebas dari narkoba.

Dengan melihat latar belakang diatas, maka mereka mengangkat judul “Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Berbasis Hukum dengan “Free Young Generation From Drugs” di kota Probolinggo”.

Dari karya-karya yang dibuat diharapkan mampu memberikan motivasi serta inovasi yang baru didunia pendidikan serta memberikan kontribusi kepada pemerintah dan masyarakat dalam melaksanakan pembangunan daerah yang berbudaya dan berkesinambungan. Dengan motto “Kebenaran yang membutuhkan bukti adalah setengah kebenaran” , TwoSma bimbingan ibu Sri Maryuni S. Pd siap menambah prestasi SMAN 02 Probolinggo di bidang LKTI. Bapak Drs. Safi’udin, M.Si selaku pimpinan SMAN 02 Probolinggo mendukung penuh keberadaan TwoSma. Hal ini tampak nyata bahwa dunia pendidikan sangatlah memiliki pengaruh yang sangat besar bagi kelangsungan pembangunan daerah,bangsa dan negara kita

J&J

BIOPORI

Air hujan sangat sayang jika dibiarkan mengalir ke sungai atau saluran air, sebab sebenarnya bisa ditampung sebagai persediaan air tanah. Oleh sebab itu inovasi sederhana yakni Lubang Resapan Air yang sering disebut Biopori dikembangkan oleh SMAN 2 Probolinggo. Sebagai icon sekolah yang berbasis pendidikan lingkungan SMAN 2 dapat dikatakan sukses dalam membuat suatu inovasi-inovasi yang berhubungan dengan lingkungan.

Disekolah kami terdapat hampir lebih dari 125 lubang resapan ais berpori ( Biopori) tandas Bapak Safi’udin selaku Kepala Sekolah SMAN 02 Kota Probolinggo. Lubang resapan biopori ini adalah teknologi tepat guna dan ramah lingkungan untuk mengatasi banjir dengan cara (1) meningkatkan daya resapan air, (2) mengubah sampah organik menjadi kompos dan mengurangi emisi gas rumah kaca (CO2 dan metan), dan (3) memanfaatkan peran aktivitas fauna tanah dan akar tanaman, dan mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh genangan air seperti penyakit demam berdarah dan malaria.

Secara ilmiah Biopori adalah lubang yang dengan diameter 10 sampai 30 cm dengan panjang 30 sampai 100 cm yang ditutupi sampah organik yang berfungsi untuk menjebak air yang mengalir di sekitarnya sehingga dapat menjadi sumber cadangan air bagi air bawah tanah, tumbuhan di sekitarnya serta dapat juga membantu pelapukan sampah organik menjadi kompos yang bisa dipakai untuk pupuk tumbuh-tumbuhan.

Sebenarnya cara pembuatan biopori termasuk mudah hanya dengan menggunakan alat yang sederhana. Cara yang dilakukan oleh murid SMAN02 beserta para guru adalah membuat lubang silindris di tanah berdiameter 10-30 cm dan kedalaman 30-100 cm serta jarak antar lubang 50-100 cm dengan menggunakan alat sederhana berupa besi bor khusus untuk melubangi tanah. Kemudian tanah yang sudah dilubangi diberi pipa paralon untuk menahan lubang agar tidak tertutup tanah kembali. Setelah paralon dimasukkan kemudian Lubang diisi dengan sampah organik seperti daun, sampah dapur, ranting pohon, sampah makanan dapur non kimia, dsb. Sampah dalam lubang akan menyusut sehingga perlu diisi kembali dan di akhir musim kemarau dapat dikuras sebagai pupuk kompos alami. Jika sampah organik sudah dimasukkan maka dapat ditutup dengan beton atau semen dengan cetakan sesuai dengan keadaan semula namun diberi lubang2 kecil agar air dapat masuk kedalam lubang. Hal ini sangatlah penting dibuat agar aman jika terinjak.

Hal lain yang perlu diperhatikan menurut kepala sekolah safi’udin adalah dengan menghitung berdasarkan besar kecil hujan, laju resapan air dan wilayah yang tidak meresap air Sehingga wilayah lingkungan terutama aliran air dapat termanfaatkan sepenuhnya dan tidak terbuang dengan sia-sia.

Kegiatan pembuatan Biopori ini dilakukan secara merata oleh seluruh murid kelas 10,11 sampai 12 SMAN 02. Setiap kelas harus memiliki dan membuat paling tidak sekitar 25 lubang biopori. Ini memang suatu hal yang patut kita tiru dan terapkan disetiap lingkungan Kota Probolinggo baik di sekitar rumah, kantor, sekolah, di sekeliling pohon atau pada tanah kosong antar tanaman / batas tanaman dsb. Oleh sebab itu perlu kesadaran masyarakat tentang pencegahan banjir yang tidak harus dilakukan dengan cara yang rumit. Hanya dengan menggunakan alat pengebor dan pipa paralon teknologi ini cukup sederhana untuk diaplikasikan. Jika cara ini bisa diterapkan dengan baik dan merata, bukan tidak mungkin, debit air banjir bisa berkurang. Dan banjir bukan lagi mimpi buruk bagi warga Kota Probolinggo tercinta ini.



Selasa, 24 November 2009

Bagian Perekonomian dan Penanaman Modal Fasilitasi Investasi, Awasi Inflasi

Bagian Perekonomian dan Penanaman Modal mulai berdiri pada Januari 2009, dipimpin oleh Dra. Hj. Herrien Purnamawati, M.Si. Sebagai lembaga baru, tentunya masih banyak masyarakat baik yang memiliki kepentingan maupun, masih belum tahu secara pasti tugas pokok dan fungsi (tupoksi) lembaga ini. Berikut petikan wawancara singkat tim tabloid Suara Kota dengan Dra. Hj. Herrien Purnamawati, M.Si, Selasa (29/9).

Suara Kota : Sebagai lembaga baru, banyak masyarakat yang belum tahu apa saja tugas pokok dan fungsi dari lembaga yang ibu pimpin?.
Hj. Herrien : Bagian Perekonomian dan Penanaman Modal Sekretariat Daerah Kota Probolinggo memang baru tahun ini berdiri. Meski terbilang baru, kami memiliki tugas melaksanakan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan dan monitoring di bidang sarana perekonomian, peningkatan produksi dan penanaman modal.
Fungsi dari bagian ini adalah mengumpulkan dan pengolahan data serta menyiapkan bahan pembinan dibidang pertanian, industri, perdagangan, pariwisata, pertambangan, energi, tranportasi dan komunikasi, Koperasi dan perbankan, investasi daerah. Kami memfasilitasi setiap investor yang ingin menanamkan modalnya di Kota Probolinggo.
Selain itu, Bagian Perekonomian dan Penanaman Modal juga memiliki fungsi pengumpulan bahan, penganilisisan dan pertimbangan serta saran untuk meningkatkan perekonomian daerah.
Suara Kota : Berbicara soal penguatan ekonomi, tentunya tidak terlepas dari daya beli masyarakat. Bagaimana dengan hal ini?.
Hj. Herrien : Berdasarkan pemantauan kami, daya beli masyarakat Kota Probolinggo cukup tinggi. Hal ini bisa kita lihat dari semakin meningkatnya investor besar dibidang konsumsi di Kota Probolinggo. Meskipun itu tidak bisa dijadikan indikator menguatnya daya beli masyarakat secara keseluruhan, setidaknya para investor itu beralasan Kota Probolinggo memiliki daya beli yang cukup tinggi dari pada daerah sekitar.
Suara Kota : Bagaimana dengan inflasi, bukankan hal ini mengancam daya beli masyarakat ?.
Hj. Herrien : Memang benar, selain menggerus daya beli masyarakat, Inflasi berdampak pada peningkatan ongkos produksi dan harga jual produk. Ini sangat riskan, akan tetapi kami juga telah mengawasi pergerakan inflasi di Kota Probolinggo.
Suara Kota : Dengan cara apa?
Hj. Herrien : Perlu diketahui, Kota Probolinggo adalah satu dari delapan daerah yang dijadikan sample penentu angka-angka inflasi atau deflasi di Jawa Timur. Selain Kota Probolinggo ada Kota Malang, Kota Surabaya, Kabupaten Madiun, Kabupaten Jember, Kabupaten Lumajang, Kota Kediri dan Kabupaten Sumenep. Alasan dipilihnya daerah-daerah ini menurut Bank Indonesia adalah titik-titik penentu inflasi Nasional.
Kami telah membentuk Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang terdiri dari beberapa unsur seperti PLN Probolinggo, Sub. Dolog, PDAM, UPTD Pasar, BPS, Bappeda, Dishub, Dinas Sosial, Disnaker, Dinas Pendidikan, Dinas PU, Dinas Koperindag, Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian, Bagian hukum dan Bagian Humas dan Protokol.
Suara Kota : Bagaimana TPID mengendalikan Inflasi?
Hj. Herrien : Sebenarnya kami tidak mengendalikan Inflasi langsung dilapangan. Masing-masing unsur melaporkan apakah yang mereka tangani mengalami inflasi atau tidak. Seperti halnya Dinas Perhubungan, bagaimana tarif angkotnya, Dinas Koperindag mencermati bagaimana pergerakan harga sembako, dari Dinas Kesehatan juga mengawasi pergerakan harga obat-obatan. Dari semua unsur tersebut menghimpun laporan yang akan diserahkan kepada Bank Indonesia.
Suara Kota : Bagaimana Tim ini memperoleh angka-angka Inflasi ataupun deflasi di Kota Probolinggo?.
Hj. Herrien : Kami tidak bisa menentukan angka sendiri. Semua dihitung oleh BI. Kami tidak tahu secara pasti perhitungannya, akan tetapi nanti BI lah yang memberikan laporan kepada kita, apakah terjadi inflasi ataukah deflasi.
Suara Kota : Setelah diketahui apakah terjadi Inflasi atau deflasi, apa langkah-langkah Bagian Perekonomian dan Penanaman Modal yang dalam hal ini sebagai Sekretaris TPID?.
Hj. Herrien : Sudah pasti kami akan mengambil tindakan. Seperti yang terjadi di bulan Agustus kemarin, inflasi Kota Probolinggo sebesar 1,48 persen naik 0,09 persen dari bulan Juli. Menurut Bank Indonesia, inflasi kita diatas inflasi Nasional yang sebesar 1,22 persen. Pada bulan September, dimana bersamaan dengan bulan puasa dan menjelang Idul Fitri, Bagian Perekonomian dan Penanaman Modal telah melaporkan kepada Walikota Probolinggo kemungkinan-kemungkinan inflasi tersebut, dan Walikota melalui Bagian Perekonomian dan Penanaman Modal telah mengeluarkan surat edaran kepada TPID untuk melakukan langkah-langkah dilapangan.
Suara Kota : Seperti apa Ibu?.
Hj. Herrien : Berdasarkan rekomendsi dari BI, Walikota menginstruksikan 6 (enam) langkah bagi TPID. Pertama, optimalisasi pengawasan terhadap distribusi bahan makanan utama seperti gula pasir, beras dan minyak goreng. Kedua, mengoptimalkan pengawasan ketersediaan stok bahan makanan utama di pasar seperti daging, telor, cabe dan sebagainya. Ketiga, pengawasan terhadap peredaran uang palsu. Uang palsu ini banyak beredar saat ramadhan dan menjelang hari raya. Hal ini diketahui dari laporan pedagang kepada UPTD. Pasar. Keempat, mengawasi perkembangan kenaikan harga karena kebijakan Pemerintah seperti kenaikan tarif dasar listrik, LPG, Sektor Pendidikan dan PDAM. Kelima, menghimbau kepada Produsen dan distributor untuk menyediakan stok 10-15 persen dari rata-rata untuk antisipasi kekurangan pasokan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat serta yang keenam, TPID diharapkan melakukan komunikasi yang lebih intensif dengan pelaku pasar dan masyarakat untuk meredam ekspektasi masyarakat yang berlebihan yaitu melakukan aksi borong melalui media massa.
Suara Kota : Kedepan, apa harapan dari Ibu terhadap investasi dan perkembangan perekonomian di Kota Probolinggo?.
Hj. Herrien : Tentunya kita berharap Kota Probolinggo mampu menjadi surga investasi. Kami siap memfasilitasi setiap penanam modal yang berkeinginan mengembangkan usaha atau memulai usaha baru di Kota Probolinggo. Dengan demikian, semakin tingginya investasi maka masalah-masalah lain seperti pengangguran bisa diatasi. Dengan kata lain masyarakat kita mampu mendapatkan penghasilan dan meningkatkan daya beli mereka. Hal ini tentunya akan berdampak pada kenaikan perekonomian Kota Probolinggo. Untuk itu, hal ini tentunya perlu mendapat dukungan dari semua lapisan masyarakat Kota Probolinggo. Tidak ada aksi-aksi massa yang mengganggu keamanan sehingga investor merasa aman berinvestasi disini. (Hmz)

Keterangan : Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat atau adanya ketidak lancaran distribusi barangDengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga.
Deflasi adalah suatu periode dimana harga-harga secara umum jatuh dan nilai uang bertambah. Deflasi adalah kebalikan dari inflasi. Bila inflasi terjadi akibat banyaknya jumlah uang yang beredar di masyarakat, maka deflasi terjadi karena kurangnya jumlah uang yang beredar. Salah satu cara menanggulangi deflasi adalah dengan menurunkan tingkat suku bunga.
Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal.