Selasa, 26 Januari 2010



Dalam bidang pendidikan non akademik Kota Probolinggo mampu bersaing dengan kota lain hal ini terbukti dengan adanya beberapa sekolah yang meraih berberapa macam prestasi baik nasional maupun lokal. Salah satunya adalah SMAN 02 Kota Probolinggo ini (smada), dengan segudang inovasi dan kreativitas mampu meraih prestasi yang cukup memuaskan. Sekolah yang telah berhasil meraih Piala Adiwiyata 3 kali berturut-turut ini ternyata terus gencar untuk melakukan inovasi-inovasi baru yang dapat bermanfaat bagi sekolah dan seluruh lapisan masyarakat. Sebut saja program pendidikan berwawasan lingkungan yakni penanaman mangrove di sebagian pesisir pantai kota probolinggo, serta pembuatan Biopori dalam penanganan penanggulangan banjir dan pengolahan sampah organik dan plastik untuk didaur ulang menjadi kompos dan kerajinan tangan yang bernilai ekonomis.

Perjuangan Smada kota probolinggo patut dijadikan contoh bagi kita semua dalam melestarikan lingkungan. Alhasil SMAN 02 memiliki beberapa sekolah binaan yang berkaitan dengan Adiwiyata yakni : SMKN 1, SMPN 4, SMP 10, SD MANGUNHARJO 6, SMKN 4, MAN 2, SMKN 3 Kota Probolinggo dan SMP SUMBER ASIH Kabupaten Probolinggo.


Menurut pimpinan Smada “sekarang kami ingin mempersiapkan untuk meraih Adiwiyata Mandiri, artinya SMADA nanti sudah menjadi sekolah yang mandiri dan berbudaya lingkungan . sekalipun tidak diinstruksikan oleh pemerintah secara langsung, dengan mandiri SMAN 02 sudah memiliki inisiativ dalam membentuk kesadaran lingkungan. Salah satu persiapan yang dilakukan adalah pengiriman kelas 10 ke Seloliman kota Mojokerto (PPLH) untuk dilatih akan kesadaran lingkungan. Kemudian kelas 11 untuk implementasi mata pelajaran dikirim ke Sukapura desa sapikerep kaitannya dengan lingkungan. Anak-anak agar bisa mengalami secara nyata didaerah tertentu (SDA) tidak semudah didapat seperti didaerah kita. “Tidak hanya tau saja melainkan anak2 memiliki Orang tua Asuh, murid-murid dititipkan dikeluarga-keluarga. Jika orang tua asuhnya mencari air ya anak asuh (murid) harus ikut membantu juga mencari air....hampir mirip KKNlah... “tandas pimpinan Smada ini. Jadi ada hubungan antara masyarakat dengan murid-murid. Sehingga ada namanya “take n give, maksudnya murid mendapatkan pengalaman dari orang tua asuh (indungnya) sedangkan orang tua asuh juga mendapat input dari murid mengenai pentingnya pelestarian lingkungan. Selain turut membantu Orang tua asuh murid juga diberi tugas untuk membuat laporan. Jadi di siang hari mereka membantu indungnya dan malam harinya mereka mengerjakan laporan sehingga dapat dijadikan penilaian atas kerja dan pengalaman yang mereka dapat disana.

Penanaman mangrove juga salah satu program yang getol dilakukan oleh SMAN 02 beserta sekolah binaan lainnya. Setiap tahun mereka mengadakan study lingkungan dan menanam bibit mangrove di pesisir pantai kota probolinggo. Hal ini membuktikan eksistensi dunia pendidikan dalam membangun masyarakat yang berbudaya dan berwawasan lingkungan. Dengan momentum seperti inilah pemerintah khususnya dinas pendidikan beserta seluruh sekolah di kota probolinggo saling bekerja sama mendidik para murid agar mampu menjadi generasi penerus yang cinta akan lingkungannya. Dengan filosofi: "BERTINDAK SEKARANG, SEJAHTERA HARI ESOK" tim Adiwiyata SMADA berharap kegiatan ini dapat memberi konstribusi positif bagi lingkungan.
J&J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Boleh Kasih Masukan Disini???