Rabu, 18 November 2009

GRAHA BINA HARJA KEBERDAAN & PERUNTUKANNYA


Keberadaan sebuah bangunan kadang tidak dapat dipandang sebelah mata begitu saja.Sebuah gedung ataupun bangunan akan mempunyai arti yang sangat penting bagi perjalanan sebuah sejarah.Apalagi bila gedung tersebut sudah dianggap sebagai salah satu benda kuno yang perlu dilindungi dan dijaga keberadaannya.
Seperti halnya gedung tua peninggalan zaman Kolonial Belanda yang bernama Gedung Graha Bina Harja.Gedung tua yang terletak di jalan Suroyo nomor 17 Kota Probolinggo ini mempunyai arti yang cukup penting bagi perjalanan sejarah Kota Probolinggo.Oleh karena itu sangatlah pantas apabila pemerintah melindungi dan merawat salah satu aset peninggalan sejarah bangsa ini.

Gedung Bina Harja ini semula dikenal dengan nama Gedung Panti Budaya.Tapi sekitar penghujung tahun delapan puluhan oleh penguasa pemerintah waktu itu diubah namanya menjadi Gedung Graha Bina Harja.Tak jelas pula alasan pengubahan nama tersebut.Tapi yang jelas, pada waktu itu memang sedang trend nama-nama gedung ataupun lembaga pemerintah yang berbau bahasa Kawi ataupun Sansekerta.

Gedung Graha Bina Harja merupakan gedung serba guna yang didirikan sekitar abad ke-17.Semula gedung tersebut bernama Kamar Bola.lalu diubah namanya menjadi Panti Budaya dan sekarang namanya Gedung Graha Bina Harja atau lebih dikenal masyarakat dengan nama GBH.Dulunya,gedung tersebut digunakan untuk aktifitas orang-orang Belanda,di antaranya dipakai sebagai tempat pesta atau ruang dansa.Selain itu juga dipakai sebagai tempat menggelar kesenian budaya.

Gedung Buna Budaya mempunyai arsitektur yang cukup unik.Selain itu,kualitas bangunannya juga lumayan bagus.Apalagi lantainya,hampir semua terbuat dari marmer kualitas tinggi.Tapi sayang,sekitar penghujung tahun delapan puluhan gedung tersebut mengalami perombakan.Perombakan tersebut meliputi penambahan joglo pada bagian depan gedung dan penggantian lantai marmer dengan lantai ubin biasa.Ini sangat disayangkan mengingat bahwa gedung tersebut merupakan aset pemerintah yang sangat berharga.Tak jelas juga dikemanakan dan digunakan untuk apa marmer-marmer tersebut.Selain perombakan fisik,gedung tersebut juga mengalami perubahan nama dari Panti Budaya menjadi Graha Bina Harja.Adapaun penambahan joglo di bagian depan gedung karena pada waktu itu gedung tersebut akan digunakan sebagai tempat perhelatan pemilihan Duta Wisata Kota Probolinggo(Kang-Yuk Kota Probolinggo).

Penggunaan Gedung Graha Bina Harja pun bermacam-macam.selain digunakan sebagai tempat menggelar berbagai event,di bagian ruangan lainpun juga digunakan untuk aktifitas instansi ataupun lembaga pemerintah.Anehnya juga,yang memakai adalah dua pemerintahan yang berbeda.satu ruangan digunakan oleh Pemerintah Kota Probolinggo,di ruangan lain digunakan oleh Pemerintah Kabupaten. Probolinggo.

Sekitar pertengahan tahun 2009 ada wacana bahwa gedung tersebut akan digunakan sebagai museum.Dan museum tersebut akan digunakan sebagai tempat penyimpanan benda-benda bersejarah yang ada di dalam negeri ataupun di luar negeri yang baru ditemukan dan berkaitan dengan sejarah Kota Probolinggo.

Akhirnya rencana untuk menjadikan Gedung Bina Harja sebagai museum terealisasi juga.Itu berkat kerjasama Pemerintah Kota Probolinggo dan BIAS(British Indonesia Artists Society).Tapi,untuk merealisasikan rencana tersebut mengalami sedikit kendala,mengingat kepemilikan gedung tersebut yang masih belum clear.Berkat koordinasi dan negosiasi antara Pemkot dan Pemkab,serta melibatkan pihak-pihak terkait,akhirnya masalah kepemilikan terselesaikan.

Saat ini,pembangunan rehab gedung sudah mencapai tahap finishing.Ada yang berubah pada penampilan gedung tersebut yaitu dihilangkannya joglo yang ada di bagian depan gedung.Tampaknya pemerintah berusaha mengembalikan arsitektur gedung pada kondisi semula sebelum gedung tersebut mengalami banyak perombakan.Tapi sayang,untuk mengembalikan kondisi gedung pada keadaan semula tidak dapat direalisasikan semua,terutama menggantikan lantai yang sekarang dengan lantai marmer.

Dengan direalisasikannya rencana penggunaan Gedung Graha Bina Harja sebagai museum,ini merupakan angin segar dan langkah nyata dari Pemerintah Kota untuk melestarikan peninggalan sejarah yang mempunyai nilai historis yang sangat tinggi bagi sejarah Kota Probolinggo.Apalagi,ada rencana untuk memulangkan lagi benda-banda bersejarah yang disimpan di luar negeri,seperti Belanda,Swiss,dan negara-negara lain untuk disimpan di museum ini.Juga berkat bantuan dari salah satu warga Kota Probolinggo yang tinggal di luar negeri dan menemukan banda-benda bersejarah tersebut.Nantinya masyarakat bisa melihat benda-benda bersejarah yang punya nilai historis tentang Kota Probolinggo.Juga akan menjadi dan menambah khasanah wisata Kota Probolinggo.
(nari S.Pd.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Boleh Kasih Masukan Disini???