Selasa, 17 November 2009

DUKUNG PEMBANGUNAN KOTA PROBOLINGGO LEWAT CANGKRU’AN


Perwujudan tata pemerintahan yang baik (good governance) merupakan salah satu tuntutan dari reformasi birokrasi. Perubahan yang terjadi di lingkungan masyarakat telah memunculkan kebutuhan dan tuntutan baru di masyarakat, sehingga mendorong birokrasi pemerintah untuk melakukan pembenahan dalam berbagai aspek organisasional secara signifikan. Pemerintahan yang baik diukur dari performance birokrasinya. Untuk itulah dituntut adanya perbaikan dalam bidang pelayanan yang dilaksanakan oleh aparat birokrasi.

Masyarakat umum (publik) selama ini selalu menghendaki hak atas perlindungan dan pelayanan dalam membangun atau memperbaiki tatanan struktur sosial dengan perlakuan egaliter (sama atau sederajat). Karena masyarakat masih memiliki posisi tawar yang amat rendah ketika dihadapkan dengan pemerintah dan birokrasinya. Mereka juga tidak punya ruang yang luas untuk menyampaikan aspirasinya terkait dengan pelayanan publik. Dan jika dilihat dari sisi regulasi, memang belum ada hukum yang mengatur mekanisme pengaduan masyarakat bila mereka tidak memperoleh pelayanan yang baik dan memuaskan.


Untuk itulah harus ada pemahaman dan pengertian atas suatu hak dan kewajiban antara masyarakat dengan pemerintah. Masyarakat menuntut akan hak perlindungan dan pelayanan dari pemerintah dengan baik. Demikian sebaliknya pemerintah harus bertugas dan bertanggung jawab untuk berkewajiban memberikan perlindungan dan pelayanan yang seluas-luasnya bagi kepentingan masyarakat secara independen tanpa memihak kepada golongan atau kelompok tertentu.

Dari hal tersebut memang dibutuhkan sekali adanya saluran atau media komunikasi yang berfungsi untuk menampung segala keluhan beserta permasalahan di masyarakat. Karena itulah Pemerintah Kota Probolinggo menciptakan sebuah inovasi untuk merubah metode penyebaran informasi selama ini kepada masyarakat dengan cara komunikasi interaktif.
Dialog interaktif yang disajikan dengan tampilan sersan (serius tapi santai) dianggap sebagai media komunikasi interaktif yang handal. Dan ternyata metode ini cukup berhasil untuk memfasilitasi warga masyarakat dalam menyampaikan aspirasi sekaligus mencerna informasi yang diberikan. “Cangkru’an” nama yang digunakan untuk dialog interaktif ini. Program ini sebenarnya telah berlangsung sejak tahun 2008 lalu yang kemudian berkelanjutan di tahun 2009 ini. Dan dilakukan secara estafet di beberapa lokasi wilayah pinggiran kota Probolinggo.

Selain menghadirkan beberapa unsur penting dalam pemerintahan kota Probolinggo juga dihadiri oleh tokoh masyarakat dan elemen masyarakat itu sendiri. Acara ini juga sengaja dikemas dengan duduk lesehan, karena selain menonjolkan nilai orisinalitas dan tradisional juga bertujuan untuk menghilangkan jarak antara masyarakat dengan unsur pemerintah.

Media komunikasi interaktif seperti ini dinilai unik karena memanfaatkan peran komunikasi media tradisional yakni berupa media pertunjukkan rakyat. Pertunjukkan rakyat pada umumnya adalah kesenian tradisional yang dipentaskan di depan khalayak terutama sebagai sarana hiburan yang memiliki sifat komunikatif, sehingga bentuk kesenian tersebut juga dapat menjadi sarana pendidikan, kontrol sosial dan sarana penyampaian informasi. Biasanya pergelaran pertunjukkan rakyat dipadukan dengan media yang lain secara sinergis dan saling mengisi, sehingga penampilannya terlihat secara komprehensif. Fungsi menghibur media tradisional dan fungsi komunikatif dari pertunjukkan kesenian tersebut sangat memudahkan khalayak untuk menangkap pesan-pesan yang disampaikannya, sehingga dapat digunakan sebagai media komunikasi yang efektif tanpa harus kehilangan fungsinya sebagai media hiburan.

Dalam proses komunikasi sosial dua arah untuk penyebaran informasi kebijakan pemerintah kepada masyarakat terutama di pedesaan atau wilayah pinggiran, maka peranan media tradisional sangat penting dan strategis. Melalui aktualisasi dan revitalisasi media tradisional yang sarat dengan kearifan lokal, maka partisipasi masyarakat terhadap program pemerintah semakin kuat. Oleh karena itu media tradisional dapat menjadi kelompok strategis sebagai mitra pemerintah, guna semakin memperkuat persatuan dan kesatuan sekaligus memajukan pembangunan daerah. Dan inilah yang menjadi andalan pemerintah kota Probolinggo guna semakin mendukung pembangunan di kota Probolinggo.
(md)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Boleh Kasih Masukan Disini???