Kerja keras seluruh element masyarakat untuk tetap mempertahankan Piala Adipura dan Adiwiyata ternyata tidak sia-sia. Pasalnya, untuk yang ketiga kalinya Kota Probolinggo berhasil meraih penghargaan tertinggi di bidang lingkungan, Adipura.
Piala Adipura diberikan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada Walikota Probolinggo di Istana Negara (5/6) bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup sedunia.
Tahun ini selain meraih Piala Adipura, Kota Probolinggo juga mendapatkan Piala Adiwiyata dan sertifikat Adiwiyata . Sementara itu, Kota Probolinggo juga berhasil menaikkan peringkat dari tahun lalu ranking 9, kali ini menjadi ranking 7. Kota Probolinggo termasuk dalam 35 kota sedang di Indonesia yang berhasil meraih Adipura. Dari 35 kota sedang yang meraih Adipura di Jawa Timur adalah Tulungagung, Lumajang, Jombang, Madiun, Gresik, Kota Probolinggo, Sidoarjo, Mojokerto dan Kediri.
Piala Adipura diberikan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada Walikota Probolinggo di Istana Negara (5/6) bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup sedunia.
Tahun ini selain meraih Piala Adipura, Kota Probolinggo juga mendapatkan Piala Adiwiyata dan sertifikat Adiwiyata . Sementara itu, Kota Probolinggo juga berhasil menaikkan peringkat dari tahun lalu ranking 9, kali ini menjadi ranking 7. Kota Probolinggo termasuk dalam 35 kota sedang di Indonesia yang berhasil meraih Adipura. Dari 35 kota sedang yang meraih Adipura di Jawa Timur adalah Tulungagung, Lumajang, Jombang, Madiun, Gresik, Kota Probolinggo, Sidoarjo, Mojokerto dan Kediri.
Menariknya, Kota Probolinggo juga berhasil meraih Piala Adiwiyata untuk sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan, yaitu SMAN 2 dan SMKN I. Sementara SDN Mangunharjo 6 dan SMPN 4 mendapatkan penghargaan sertifikat Adiwiyata untuk sekolah calon Adiwiyata.
Walikota Probolinggo HM Buchori mengaku bangga dengan prestasi yang diraih kali ini. “ Saya optimis bisa mempertahankan prestasi ini. Misi saya, tiap tahun mendapatkan Adipura, siapapun Walikotanya,” ujarnya saat pelepasan kirab Adipura (6/6) di TWSL (Taman Wisata Studi Lingkungan).
Dengan diraihnya penghargaan ini kata Buchori, masyarakat tidak boleh lengah dan terus meningkatkan kebersihan di lingkungan masing-masing, karena masih ada titik-titik penilaian yang masih kurang. Semua harus terus dievaluasi, katanya.
Titik-titik yang dimaksud adalah pasar-pasar tradisional dan perumahan padat penduduk. Menurut Walikota, masih ada kekurangan dalam kebersihan di titik tersebut. Satker (satuan kerja) yang menangani segera ada gebrakan agar nilai untuk tahun depan bisa naik, kalau bisa peringkat 1. “Kami sampaikan terima kasih pada seluruh element masyarakat yang telah berpartisipasi untuk terus meningkatkan kebersihan di lingkungan masing-masing. Saya persembahkan Piala Adipura ini untuk masyarakat Kota Probolinggo,” ujar Buchori. (tr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Boleh Kasih Masukan Disini???